Oleh: KH. Akhmad Rojin
Nabi Muhammad SAW bersabda :
اَلْعَمَائِمُ تِيْجَانُ الْعَرَبِ فَإِذَا وَضَعُوا الْعَمَائِمَ وَضَعُوْا عِزَّهُمْ
“Serban adalah mahkota orang Arab, kemudian tatkala mereka meletakkan (mengenakan) serban maka kamu pun meletakkan (mengenakan) kemuliaan mereka”.
تَعَمَّمُوْا فَإِنَّ الْمَلائِكَةَ تَعَمَّمَتْ
“Beserbanlah kamu sekalian karena sesungguhnya para malaikat itu beserban”.
إِنَّ اللهَ تَعَالٰى وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى أَصْحَابِ الْعَمَائِمِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ
“Sesungguhnya Allah yang Maha Luhur dan para malaikat-Nya memberikan rahmat kepada orang-orang yang mengenakan serban di hari Jumat”.
فَرْقُ مَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْمُشْرِكِيْنَ الْعَمَائِمُ عَلَى الْقَلاَنِسِ
“Perbedaan antara kita dan orang-orang musyrik adalah serban di atas peci”.
Catatan : Hadis ini bukan berarti bahwa mengenakan peci termasuk mengikuti gaya orang musyrik, karena mengenakan peci dan serban juga adalah gaya kaum muslimin. Hadis ini dilatar belakangi budaya kaum musyrikin dan kaum kafir Quraisy di Arab pada zaman dahulu yang hanya mengenakan peci, sehingga serban membedakan antara kaum muslimin dan kaum musyrikin. Tetapi, saat ini kebanyakan kaum muslimin di seluruh dunia juga hanya mengenakan peci tanpa serban. Hal ini juga tergantung budaya dan adat di beberapa daerah dan negara seperti di Indonesia. Sekali lagi, peci bukanlah larangan dan juga bukan gaya kaum musyrik. Di Indonesia, peci merupakan ciri khas kaum muslimin Indonesia.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
صَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى الْمُتَعَمِّمِيْنَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ
“Para malaikat mendoakan rahmat kepada orang-orang yang memakai serban di hari Jumat”.
رَكْعَتَانِ بِعَمَامةٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِيْنَ رَكْعَةً بِلاَ عَمَامَةٍ
“Dua rakaat salat dengan mengenakan serban lebih baik daripada 70 rakaat tanpa serban”.
تَعَمَّمُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لَا تَتَعَمَّمُ
“Beserbanlah kamu sekalian karena setan tidak mengenakan serban”.
اَلْعَمَائِمُ سِيْمَا الْمَلَائِكَةِ فَأَرْسِلُوْهَا خَلْفَ ظُهُوْرِكُمْ
“Serban adalah pertanda dari malaikat, maka julurkanlah serban itu di belakang punggungmu”.
تَسَوَّمُوْا فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ قَدْ تَسَوَّمَتْ
“Buatlah pertanda kamu sekalian karena sesungguhnya malaikat juga membuat pertanda”.
Catatan : Buatlah pertanda dengan mengenakan serban karena malaikat juga mengenakan serban.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
نُهِىَ عَنِ الْاِقْتِعَاطِ وَأُمِرَ بِالتَّلَحِّي
“Dilarang iqti’ath dan diperintahkan dengan talahhi ”.
Catatan : Iqti’ath adalah beserban dengan tidak memanjangkan sampai di bawah rahang (di bawah janggut). Talahhi adalah beserban dengan memanjangkannya sampai dibawah rahang (di bawah janggut).
Kajian kitab Lubabul Hadist, diasuh oleh KH. Akhmad Rojin Rois Syuriah MWC NU Patean dan Pengasuh Ponpes Assalafiyyah An-Nahdliyah Patean, Kendal