Pageruyung, pcnukendal.com – Sejumlah kegiatan digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pageruyung dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023.
Rangkaian kegiatan diawali dengan lomba rebana. Tak kurang dari 9 grup rebana dari pondok pesantren dan masyarakat mengikuti lomba yang digelar di Gedung MWC NU Pageruyung, Kamis (19/10/2023). Pada Sabtu (21/10/2023), Ikatan Hafidzah Fatayat Pageruyung mengadakan khataman Alquran 116 khataman. Kegiatan berlanjut dengan pembacaan Sholawat Nariyah, doa bersama dan pemotongan tumpeng pada Sabtu malam di Gedung MWC NU Pageruyung.
Puncaknya, pada Minggu (22/10/2023) digelar upacara dan karnaval yang berpusat di Lapangan Desa Kebongembong. Kegiatan diikuti Pengurus Ranting NU, santri Madin, pondok pesantren, dan sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Pageruyung.
Ketua MWC NU Pageruyung, Kiai M. Hamid Lutfil Anas bertindak sebagai Pembina Upacara. Dalam amanatnya, ia mengajak para santri mensyukuri dicetuskannya Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo.
“Santri adalah orang yang selalu berbuat baik atau mengajak kebaikan siapapun itu, entah yang di pesantren ataupun yang di luar pesantren. Santri harus mensyukuri dicetuskannya Hari Santri Nasional sebagai wujud penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Kita tidak bisa menafikan perjuangan kaum santri yang telah berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankannya sampai hari ini,” paparnya.
Untuk memeriahkan karnaval dan menarik peserta, panitia menyediakan puluhan doorprize dan hadiah utama 2 unit sepeda motor. Menariknya, pemenang hadiah utama 1 unit sepeda motor adalah anggota Banser Pageruyung, Nur Rochim. Ketika namanya disebut, Nur Rochim sedang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban acara.
“Semula saya kira hadiahnya adalah kulkas, ternyata sepeda motor. Alhamdulillah, saya bersyukur sekali, campur aduk rasanya antara bahagia, kaget dan terharu. Anugerah hari ini sungguh tidak terbayangkan,” ucapnya berlinang air mata.
Sebelum berangkat ke lokasi kegiatan Nur Rochim sempat meminta kepada istrinya untuk membawa motor sendiri – sendiri. Namun meminta untuk berboncengan saja karena biasanya setiap ada kegiatan mereka selalu membawa motor sendiri - sendiri karena sebagai anggota Banser, Nur Rochim selalu pulang pada akhir acara. (Khafid H/muf)
