Hukum Sunnah Kifayah

...

Oleh: Mohammad Danial Royyan

A. Pertanyaan
Ada seorang peserta pengajian di majelis Tashwirul Afkar menyampaikan pertanyaan sebagai berikut:
Dalam klasifikasi hukum taklifi terdapat pembagian hukum wajib atau fardu menjadi 'fardlu ain' dan 'fardlu kifayah'. Apakah juga ada pembagian hukum sunah menjadi 'sunnah ain' dan 'sunnah kifayah'?. Contohnya seperti apa?

B. Jawaban
Syaikhul Islam Zakaria AL-Anshari dalam kitab 'Ghayatul Wushul Syarah Lubbil Ushul' menjelaskan bahwa sebagaimana hukum fardu dibagi menjadi fardlu ain dan fardlu kifayah, hukum sunah juga dibagi menjadi sunnah ain dan sunnah kifayah. Pengertian kedua hukum itu hampir sama, cuma kalau hukum fardu mengandung kepastian, kalau hukum sunah tidak mengandung kepastian.

Jadi, sunnah ain adalah hukum terhadap perbuatan individu yang jika dilakukan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa atau tidak mendapatkan ancaman siksa. Sedangkan sunnah kifayah adalah hukum terhadap perbuatan banyak orang yang jika dilakukan oleh salah satu dari mereka maka semua mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan oleh semua maka mereka tidak mendapatkan dosa atau tidak mendapatkan ancaman siksa.

Contohnya seperti ada sepuluh orang mengadakan acara makan bersama di sebuah rumah, lalu jelang mulai santap makan seorang dari mereka membaca basmalah, maka hukum kesunahan basmalah bagi sembilan orang itu sudah terwakili oleh basmalahnya satu orang tadi. Padahal jika orang yang makan itu sendirian (individu), bacaan basmalah hukumnya sunnah ain.

Contoh lain, ada majelis pengajian yang belum dimulai karena para peserta belum penuh, lalu datanglah sepuluh orang peserta pengajian. Ketika sampai di pintu majelis, salah satu dari sepuluh orang itu membaca uluk salam. Maka kesunahan bacaan uluk salam bagi sembilan orang sudah terwakili oleh satu orang tersebut. Padahal jika orang yang uluk salam itu sendirian (individu), hukumnya sunnah ain. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.

C. Referensi

غاية الوصول شرح لب الاصول للشيخ زكريا الانصاري ص ٢٨
(وسنتها) اي سنة الكفاية المنقسم اليها والى سنة العين مطلق السنة السابق حده (كفرضها) فيما مر لكن (بابدال جزما بضده) فيصدق ذلك بانها مهم يقصد بلا جزم حصوله من غير نظر بالذات لفاعله كابتداء السلام والتسمية من جهة جماعة وبانها دون سنة العين وبانها مطلوبة من الكل وبانها لا تتعين بالشروع فيها اي لا تصير به كسنة العين في تأكد طلب اتمامها على الاصح في الثلاث الاخيرة

Informasi Keislaman Lainnya

Ngaji Haid

Oleh: M. Adib Shofwan 1. Pengertian Haid Haid atau haidl yaitu darah yang dikeluarkan seorang wanita dari urat (otot) pangkal rahim secara...

Tafsir Surat An-Nasr

 Oleh: M. Adib Sofwan Surat An-Nasr termasuk golongan Madaniyah, atau Surat yang turun di kota Madinah. Jumlah ayatnya sebanyak tiga dan...

Kisah Nabi Ibrahim as, Perjumpaan Sang Kekasih...

Oleh: M. Adib Shofwan Sebuah kisah, ketika Nabi Ibrahim as duduk sendirian, datanglah seorang tamu serupa laki-laki. Usai berucap dan berjawab...

Keutamaan Air Zamzam

ومن الصلاة في الحجر، فإنه من البيت تركته قريش لما بينه في الجاهلية حين قصرت بهم...

Tiga Cara Membangun Cinta pada Nabi Muhammad SAW

Oleh: M. Adib Shofwan Kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu hal yang wajib kita pupuk dan kembangkan guna kesempurnaan...

Advertisement

Press ESC to close