Kontroversi Lagu Joko Tingkir, Apa Hubungannya dengan Kendal?

...

Oleh: Yusuf Setia Budi Beberapa waktu silam kita sering mendengar lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet. Lagu ini sempat viral karena liriknya yang ringan dan nada yang enak di dengar. Sejumlah artis panggung maupun via platform digital membawakan lagu ini hingga ditonton jutaan masyarakat. Selain menjadi hiburan, lagu tersebut juga menjadi pembicaraan hangat kalangan umat Islam karena liriknya dianggap melecehkan ulama dan tokoh pejuang Islam Joko Tingkir. Alasannya, karena tokoh ulama yang merupakan pemimpin kerajaan Pajang yang mendapat gelar Sultan Hadiwijaya itu dirasa tak pantas jika dibuat lirik lagu yang seakan merendahkan dan hanya untuk berjoget dan berdendang. Protes sejumlah pihak dan berkat pemahaman yang disampaikan para ulama, masyarakat kemudian memahami tokoh Joko Tingkir dan perlunya mengerti sejarah dan takzim pada ulama terdahulu. Sebagai warga Kabupaten Kendal, kita juga harus menolak keras lirik lagu yang terkesan merendahan sosok Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Kenapa? Karena dari beberapa sumber literasi, ternyata Joko Tingkir erat kaitannya dengan sejarah Islam di Kendal. Joko Tingkir adalah ayah dari Sunan Abinawa, salah satu waliyullah masyhur di Kendal. Dikisahkan, Sunan Abinawa yang seharusnya menjadi putra mahkota kerajaan Pajang malah memilih berdakwah di daerah Kendal, tepatnya di Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Peninggalanya berupa masjid yang masih berdiri kokok hingga kini dan termasuk salah satu masjid tertua di Kendal. Beliau di makamkan di pemakaman umum yang terletak belakang masjid tersebut. Haulnya  diperingati setiap Jumat kliwon bulan Muharam. Setiap bulan pada Jumat kliwon, makam beliau juga ramai dikunjungi ribuan peziarah. Lirik lagu Joko Tingkir versi asli sering dibawakan beberapa grup hadrah pimpinan para habaib. Disela-sela ceramahnya, para habaib sering melantunkan selawat dengan lirik versi asli dari lagu Joko Tingkir yang mengisahkan perjuangan beliau sebagai ulama dan seorang pemimpin kerajaan. Berikut lirik lagu Joko Tingkir versi asli: Joko Tingkir Wali Jowo Muride Sunan Kalijaga Wis masyhur ing nuswantoro Dadi wali yo dadi rojo Legendane Joko Tingkir Joko gagah sregep zikir Statuse yatim piatu Bisa sukses kerono mituhu Ngabdine ing Demak Bintoro Banjur terus diangkat rojo Misine nyebarke agomo Agomo Islam agomo mulyo Joko Tingkir wali masyhur Joko Tingkir rojo luhur Joko Tingkir pangkate dhuwur Mugo kito ketularan makmur Referensi: -Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi Semarang: Aneka Ilmu -Andjar Any. 1979. Rahasia Ramalan Jayabaya, Ranggawarsita & Sabdopalon. Semarang: Aneka Ilmu -Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi -H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Advertisement

Press ESC to close