PETARUNG PARUH WAKTU
Aku paksa perut keroncongan
tinggalkan sarapan
bersama kopi manis kepahitan
Aku tinggalkan makan siang bersama minuman segar yang tertuang
Untuk apa ?
“Puasa” kataku
Aku lawan dingin pagi
Aku terjang buta malam
Aku timpuk muka dengan kebekuan air
Tangan terangkat tinggi-tinggi sembari mengucap kebesaran Tuhan
Tubuh merukuk mentasbihkan Tuhan Yang Agung
Jidat tersungkur mengucap Maha suci Tuhanku yang Luhur
Untuk apa ?
“Shalat ” kataku
Namun…
Perutku belum juga mual menerima yang tak halal
Mataku masih terus saja suka mencari-cari aib sesama
Telingaku nyaman mendengar gosip-gosip tetangga berseliweran
Sementara…
Mulutku tetap saja culas
Aku merasa lebih besar
lebih mulia suci dan pintar
Nyatanya…
Aku hanyalah seonggok daging yang ikut hadir di mayapada
Limbangan, 9 oktober 2016.
Wong gunung.