Sukorejo, nukendalonline. Memperingati hari lahir Gerakan Pemuda Ansor ke 82 , PAC se eks kawedanan Selokaton yang meliputi Sukorejo, Pageruyung Plantungan dan Patean menggelar acara kolosal bertajuk “ Ansor Bersholawat”. Acara yang digelar di Bunderan Sukorejo , Selasa (19/4) itu mengerahkan ribuan masa dari Ansor, Banser dan warga nahdliyin.
Hujan gerimis dan listrik padam sampai menjelang isya’, tak menyurutkan niat warga NU di sekitar lereng gunung Prahu untuk memadati alun-alun bunderan Sukorejo. Mereka datang dari pelosok pedesaan dan pegunungan yang berhawa dingin dengan beragam angkutan, baik truk, colt terbuka maupun sepeda motor.
Acara yang berakhir sampai pukul 01.30 wib dini hari itu sebenarnya sudah diisi dengan bermacam acara. Sejak sore hari pukul 15. OO digelar apel Banser dan Ansor se eks kawedanan Selokaton. Selanjutnya pukul 16.OO panggung diisi dengan sholawat Rijalul Ansor. Ba’da sholat Isya’ acara di teruskan dengan sambutan-sambutan sampai pukul 20.30 wib. Pukul 20.30 sampai dengan 21.30 dilanjutkan Sholawat Al Munsyidin.
Memasuki tengah malam acara dilanjutkan pembacaan Simtudurror oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf. Usai pembacaan Simtudurror, habib Ali memberikan wejangan kepada hadirin tentang perluanya kesiapan generasi muda NU, terutama Ansor yang saat ini sedang memperingati harlah ke 82, untuk menyongsong estafet kepemimpinan di NU.
Kedepan NU mau dibawa kemana tergantung pemuda Ansor saat ini,”tegasnya
Sementara terkait dengan kegiatan sholawatan habib Ali berpesan niatnya harus benar-benar mencari ridla Allah SWT dan mahabah kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Habib muda putra Habib Lutfi bin Yahya itu lebih jauh menyampaikan sinyalemen ayahandanya bahwa saat ini banyak orang-orang pandai tapi krisis mahabah kepada Nabi SAW.
Dijelaskan bahwa sekarang ada upaya dari sekelompok orang untuk membuat ragu umat Islam dengan Nabinya. Modusnya menganggap bahwa yang akan masuk surga adalah Nabi Muhammad SAW tetapi kedua orang tuannya akan masuk neraka karena belum bersyahadat atau belum masuk Islam
Pendapat semacam ini menurut Habib Ali dinilai sangat tidak masuk akal. Dalam pandangannya orang semulia Nabi Muhammad SAW tidak mungkin lahir dari rahim orang yang tidak terhormat. Menurunyat saat ini juga ada upaya menghacurkan negara dengan sasaran antaranya adalah menghacurkan NU. Caranya dengan membenturkan kyai dengan habib.
“Jika NU hancur, sasaran berikutnya adalah negara kesatuan Republik Indonesia” , pungkas habib Ali (Fahroji)